Arema FC Selenggarakan Doa Bersama untuk Mengenang ‘1.000 Hari’ Tragedi Kanjuruhan
Pada tanggal 1 Oktober 2022, dunia sepak bola Indonesia diguncang oleh tragedi memilukan di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 135 orang. Kejadian ini menjadi salah satu peristiwa terburuk dalam sejarah sepak bola dunia dan mengguncang hati seluruh rakyat Indonesia, terutama para pendukung setia Arema FC, yang dikenal sebagai Aremania. Seiring berjalannya waktu, Arema FC bersama dengan Aremania dan seluruh masyarakat Malang, kembali mengingat dan mendoakan para korban dengan menggelar acara doa bersama, yang diperingati sebagai ‘1.000 hari’ tragedi tersebut.
Peringatan Penuh Haru
Pada Jumat malam, 28 Juni 2023, ribuan pendukung, keluarga korban, serta masyarakat setempat berkumpul di Arema Stadium untuk menghadiri acara doa bersama. Suasana yang khidmat terasa di seluruh area stadion, dengan hiasan bunga dan foto-foto para korban yang dipajang sebagai bentuk penghormatan. Dalam acara tersebut, diisi dengan pembacaan doa oleh tokoh agama, serta penampilan musik akustik yang menyentuh hati. Momen ini bukan hanya sebagai ajang mengingat, tetapi juga sebagai bentuk solidaritas dan dukungan bagi keluarga korban yang sampai saat ini masih merasakan duka mendalam.
Komitmen untuk Perubahan
Melalui acara doa bersama ini, Arema FC dan Aremania juga ingin mengingatkan kepada semua pihak tentang pentingnya keselamatan di dalam setiap aspek olahraga, terutama sepak bola. Tragedi Kanjuruhan menjadi pelajaran berharga bahwa keselamatan penonton dan pemain harus menjadi prioritas utama. Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, dalam sambutannya, menekankan komitmen klub untuk terus berupaya memastikan standar keselamatan yang tinggi di setiap pertandingan. “Kami tidak ingin tragedi serupa terulang kembali. Melalui kesadaran dan kerja sama, kita semua dapat menjadikan sepak bola Indonesia lebih aman dan bermartabat,” ujarnya.
Harapan untuk Masa Depan
Acara doa bersama juga menjadi momentum bagi Aremania untuk menunjukkan bahwa cinta mereka terhadap Arema FC tidak akan pudar meskipun telah terjadi tragedi. Dalam berbagai orasi dan sambutan, mereka berbicara tentang harapan untuk masa depan yang cerah bagi klub dan komunitas. Mereka bertekad untuk terus mendukung tim kesayangannya dengan semangat sportivitas dan saling menghormati, serta menjaga keharmonisan dalam menjalankan passion akan sepak bola.
Kesimpulan
Doa bersama yang diselenggarakan oleh Arema FC untuk mengenang ‘1.000 hari’ tragedi Kanjuruhan bukan hanya sekadar upacara mengenang yang penuh air mata, tetapi juga merupakan panggilan untuk perubahan yang lebih baik di dunia sepak bola. Semoga melalui momen penuh haru ini, komunitas sepak bola Indonesia dapat menyatukan visi dan misi untuk memastikan agar tidak ada lagi tragedi serupa yang menghantui olahraga yang kita cintai. Manusia di balik angka-angka tragis itu harus diingat, dihargai, dan menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu mengutamakan keselamatan dan kemanusiaan.